Tanamonews.com - Nilai ekspor Sumatera Barat pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$243,82 juta. Mengalami Kenaikkan signifikan sebesar 79,83 persen dibandingkan ekspor bulan sebelumnya yang hanya mencapai US$135,59 juta. Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, Senin (2/12/2024), menjelaskan bahwa ekspor Oktober 2024 ini juga mengalami kenaikan 25,99 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
"Ekspor asal Sumatera Barat pada Oktober 2024 mencapai US$243,82 juta, yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 79,83 persen dibandingkan dengan ekspor pada September 2024 yang hanya US$135,59 juta," ujar Sugeng. Sugeng menceritakan golongan barang yang memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspor Sumbar pada Oktober 2024 adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), yang mencapai nilai ekspor US$197,02 juta.
Selain itu, ekspor dari golongan karet dan barang dari karet (HS 40) tercatat sebesar US$11,52 juta, diikuti oleh golongan produk kimia (HS 38) yang mencapai US$8,67 juta. Dari total ekspor Januari–Oktober 2024, sekitar 79,66 persen berasal dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), sedangkan golongan karet dan barang dari karet (HS 40) memberikan kontribusi sebesar 4,01 persen.
Pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), komoditas utama yang diekspor pada Oktober 2024 adalah liquid fractions of palm oil yang sudah dimurnikan dengan nilai ekspor mencapai US$115,80 juta. Disusul dengan ekspor minyak kelapa sawit yang dimurnikan (refined palm oil) sebesar US$42,81 juta, serta minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil) yang mencapai US$29,83 juta.
Untuk golongan karet dan barang dari karet (HS 40), ekspor utama adalah technically specified natural rubber (TSNR) 20 yang mencapai US$11,52 juta. Sugeng juga menyebutkan ekspor Sumbar pada Oktober 2024 ditujukan ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor terbesar pada bulan tersebut adalah India dengan nilai ekspor mencapai US$84,38 juta, diikuti oleh Pakistan yang menerima ekspor senilai US$54,74 juta.
"Ekspor Sumbar ke India pada periode Januari–Oktober 2024 memberikan kontribusi terbesar, yakni 31,22 persen dari total ekspor, sementara ekspor ke Pakistan memberikan kontribusi sebesar 23,89 persen, dan ekspor ke Bangladesh sebesar 7,33 persen," tuturnya. Komoditas utama yang diekspor ke India pada Oktober 2024 adalah minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil), sementara ekspor utama ke Pakistan adalah liquid fractions of palm oil, refined oil yang tidak mengalami perubahan kimia, dengan nilai ekspor mencapai US$54,74 juta.
Sementara itu, Sugeng melaporkan impor Sumbar pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$44,23 juta, yang juga mengalami kenaikan sebesar 6,93 persen dibandingkan impor bulan September 2024. "Golongan barang impor terbesar pada Oktober 2024 adalah bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai mencapai US$25,86 juta," ujar Sugeng.
Sugeng menambahkan negara asal impor terbesar selama Januari–Oktober 2024 adalah Singapura, yang memberikan kontribusi sebesar 41,25 persen terhadap total impor Sumbar. Selain itu, sebagian besar impor yang tercatat di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Sumbar didominasi oleh bahan baku dan barang penolong. (adpsb)
0 Komentar