Bukittinggi, Tanamonews.com - Pemerintah Kota Bukittinggi membuat terobosan dan gelar Gebyar Transformasi Layanan Kesehatan dengan Program Dokter Keliling. Kegiatan ini ditinjau langsung oleh Pjs. Wali Kota Bukittinggi, H. Hani Syopiar Rustam, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan, Linda Faroza, para tenaga medis (dokter umum), paramedis (perawat dan bidan), kader Posyandu, para Camat dan Lurah setempat, serta Tim Kesehatan Kota Bukittinggi, Senin (11/11/2024).
Pjs. Wali Kota Bukittinggi, H. Hani S Rustam, sangat mengapresiasi kegiatan program Dokter Keliling yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Kota Bukittinggi. Program Dokter Keliling salah satu upaya nyata dari Pemerintah Kota Bukittinggi untuk meningkatkan integrasi layanan primer guna percepatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Program Dokter Keliling ini merupakan “Transformasi Layanan Kesehatan” di Kota Bukittinggi, untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Dokter keliling ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan langsung ke masyarakat Kota Bukittinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, khususnya bagi mereka yang kesulitan dan terkendala untuk berobat ke fasilitas kesehatan," ungkapnya. Pjs. Wako berpesan kepada para dokter yang melaksanakan program dokter keliling ini agar dapat melakukan tugas dan kewajibannya dengan penuh dedikasi tinggi. Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, serta mengedukasi akan pentingnya menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Faroza menyampaikan, kegiatan Dokter Keliling tak lain implementasi kegiatan integrasi layanan primer di puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu) dan posyandu. Kegiatan Dokter Keliling dilaksanakan setiap bulannya di tujuh Puskesmas di wilayah kerja masing-masing, dan untuk hari ini dilaksanakan di tiga kelurahan yakni, Kelurahan Bukit Apit, Kelurahan Campago Ipuh, dan Kelurahan Kubu Tanjuang.
"Kegiatan ini juga bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinas Kesehatan bersama jajarannya seperti rumah sakit, institusi pendidikan kesehatan, organisasi profesi kesehatan, Palang Merah Indonesia, SMK Kesehatan di Kota Bukittinggi, berkolaborasi melaksanakan pengabdian masyarakat dengan melakukan skrining kesehatan di 3 kecamatan dan 24 kelurahan," jelas Linda. (Dina)
0 Komentar