Tanamonews.com - Rangkaian kegiatan dana padanan yang dipimpin oleh Dr. Arie Yulfa, ST, M.Sc, dengan judul “Teknologi Geospasial Dalam Transformasi Pelayanan dan Pendataan Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) Sebagai Wujud Peningkatan Pendapatan Asli Daerah” telah memasuki tahap akhir.
Setelah melalui tahapan sosialisasi, pengumpulan data, dan pengolahan data, Tim Dana Padanan melaksanakan kunjungan edukatif ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta pada 20-22 November 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan studi tiru dengan salah satu badan pendapatan daerah yang telah mapan di Indonesia.
Delegasi terdiri dari empat anggota Tim Dana Padanan, yaitu Dr. Arie Yulfa, ST, M.Si, Dr. Widya Prarikeslan, M.Si, Dr. Febriandi, M.Si, dan Risky Ramadhan, M.Si. Selain itu, Universitas Negeri Padang (UNP) juga mengundang mitra dari Bapenda Kabupaten Agam yang diwakili oleh Kabid Pendataan, Penetapan, dan Penagihan, Ibu Wira Yunanda, ST, serta Staf Pendataan, Bapak Desmon.
Kegiatan ini disambut langsung oleh Bidang Pendapatan I Subdit Potensi dan Ekstensifikasi Pajak Bapenda DKI Jakarta. Sebagai bagian dari kunjungan, Tim Dana Padanan dan Bapenda Kabupaten Agam mengajukan 20 pertanyaan seputar kebijakan integrasi GIS dengan perpajakan serta potensi pajak dari wilayah yang belum teridentifikasi.
Bapenda DKI Jakarta menjelaskan bahwa kegiatan pendataan dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pendataan, verifikasi, dan penetapan pajak, yang dikelola oleh Bidang Pendapatan I. Proses ini melibatkan 45 suku dinas serta 75 tenaga kontrak ahli di bidang GIS dan perpajakan.
Hasil pendataan tersebut divisualisasikan dalam situs Jakartasatu, platform berbasis web yang menampilkan peta interaktif dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DKI Jakarta. Visualisasi data pajak di situs ini bersifat realtime dan diperbarui secara berkala. Kunjungan ini diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari masing-masing instansi sebagai simbol penghormatan dan kolaborasi.
0 Komentar