Tanamonews.com - Pantai Sumedang Jaya Wisata “Heboh” dengan kehadiran Lisda Hendrajoni, dalam kegiatan kampanye Senam 2 Jari bersama HJ-RI, pada Sabtu (2/11). Destinasi wisata, kebanggaan Kecamatan Ranah Pesisir tersebut melimpah ruah kehadiran dari peserta dan pendukung Paslon Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan nomor urut 2 tersebut.
“Jarang-jarang kegiatan senam di Pantai SJW ini, selain menjaga kebugaran di pantai yang teduh, dapat bonus ketemu dengan Bunda Lisda,” ujar Rani salah seorang masyarakat yang hadir. Pedagang di kawasan wisata Pantai SJW tersebut juga mengaku sangat senang dengan kegiatan tersebut. Dengan ramainya kunjungan ke Pantai SJW, tentu berdampak dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
“Alhamdulilah, dengan adanya kegiatan ini, memberikan dampak bagi kami yang berdagang. Jika nanti Bapak Hendrajoni terpilih kembali sebagai Bupati Pesisir Selatan, kami berharap kegiatan seperti ini semakin sering dilaksanakan,“ ucap Mai salah seorang pedagang. Anggota DPRD Pesisir Selatan Novermal Yuska, yang juga merupakan putra daerah Ranah Pesisir menyebut, ramainya peserta yang hadir, merupakan bentuk dukungan bagi Paslon Bupati Pessel HJ-RI.
“Padahal cuman 2 hari kami menginformasikan kegiatan ini, namun antusias masyarakat yang hadir sangat luar biasa. Ini merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap HJ-RI dan menginginkan perubahan,” ungkap Novermal. Sementara itu anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem Lisda Hendrajoni yang hadir selaku juru kampanye menyebut, rangkaian kegiatan kampanye HJ-RI di Kecamatan Ranah Pesisir, sengaja dilaksanakan di Pantai SJW, sekaligus untuk promosi destinasi wisata.
“Sengaja kita laksanakan kegiatan Kampanye di Pantai SJW ini, sekaligus untuk promosi pariwisata. Jadi kegiatan kampanye, tidak hanya soal menyampaikan visi misi kandidat, namun juga bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi kampanye,” ujar Lisda. Istri dari Calon Bupati Hendrajoni tersebut juga menegaskan, berpolitik harus dilaksanakan dengan riang gembira, tanpa fitnah dan hoax, ataupun dengan kekerasan dan premanisme.
“Berpolitik itu harus riang gembira, namanya saja pesta demokrasi, jadi tidak selalu dengan urat yang tegang. Masyarakat harus diberikan pemahaman dengan cara-cara yang lebih menyentuh, tidak dengan fitnah ataupun hoax apalagi dengan kekerasan dan cara-cara preminesme,” pungkasnya.
0 Komentar