Tanamonews.com - Presiden RI Prabowo Subianto, telah mengumumkan sekaligus melantik susunan menteri pada kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10) kemarin. Total ada 48 menteri dan 5 kepala badan serta 56 orang yang mengisi posisi wakil menteri, yang diumumkan pada malam tersebut.
Adapun tokoh-tokoh yang dipilih Prabowo untuk mengisi jabatan di dalam kabinet berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari politisi, akademisi, militer, polisi, pengusaha, profesional dan praktisi hukum. Beberapa di antaranya bahkan ada yang merupakan putra asli Minangkabau. Anggota DPR RI Dari Sumatera Barat Lisda Hendrajoni, menyampaikan ucapan selamat kepada para jajaran Menteri yang telah diumumkan dilantik tersebut.
“Rasa penasaran masyarakat akhirnya terjawab sudah, dengan diumumkannya kabinet merah putih oleh Presiden Prabowo. Tentunya kita mengucapkan selamat bertugas untuk para menteri pada jajaran Kabinet merah putih, terutama kita ucapkan selamat kepada 6 putra Minang yang ikut dilantik. Kita berharap para menteri dapat memberikan pengabdian terbaik, untuk kesejahteraan rakyat sesuai dengan visi dan misi Presiden,” ucap Lisda saat dihubungi awak media, Rabu (23/10).
Srikandi dari Partai Nasdem tersebut juga berkomentar terkait jumlah keterwakilan perempuan yang terdapat pada Kabinet Merah Putih, yang berjumlah 14 orang dari total 109 nama Menteri dan Wakil Mentri. “Harapan kita komposisi Menteri ataupun wamen pada Kabinet Merah Putih, setidaknya ada 30 persen keterwakilan dari perempuan. Namun jika memang keputusan Presiden Prabowo sebanyak 13 orang dari 109 Mentri dan wamen, ini tentu saja sudah menjadi keputusan mutlak dan merupakan Hak Prerogatif Presiden. Kedepan kita berharap, Presiden dapat mengevaluasi hal ini,” ungkap Lisda.
Lisda menyebut, keterwakilan perempuan perlu menjadi perhatian, terutama perspektif gender dalam kebijakan ataupun pengambilan keputusan yang menyangkut dengan kaum perempuan. “Dengan komposisi hanya 12 persen keterwakilan perempuan pada Kabinet merah putih, tentu kita berharap dapat berjalan optimal meskipun harus bekerja extra khususnya dalam mempertimbangkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan kaum perempuan di eksekutif,” sambungnya.
Jika dibandingkan dengan, keterwakilan perempuan di DPR yang terus meningkat setiap periodenya, Lisda menyebut ini menjadi kekuatan baru parlemen, yang pastinya kedepan akan mengawasi secara langsung segala kebijakan dan keputusan yang bersinggungan dengan kaum perempuan. “Tentunya dengan meningkatnya partisipasi perempuan di DPR RI, ini akan menjadi semangat dan kekuatan baru bagi kami di parlemen, untuk ikut mengawal dan mengawasi dengan lebih extra segala kebijakan yang dimunculkan ataupun keputusan yang dikeluarkan oleh Kementrian, terutama yang berhubungan dengan kaum perempuan,” pungkasnya. (Bee)
0 Komentar