Tanamonews.com, Padang – Departemen Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Padang (UNP) memperingati hari jadinya yang ke-61 dengan menggelar International Exhibition Art & Design bertajuk “Beyond The Logic.” Acara ini diadakan di Gedung Pusat Informasi & Perpustakaan UNP dari tanggal 28 hingga 31 Oktober 2024.
Pameran internasional ini menampilkan 64 seniman dari lima negara, yang juga meramaikan perayaan ulang tahun Departemen Seni Rupa dengan karya-karya unik yang melampaui batas logika konvensional.
Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D., membuka acara ini secara resmi. Dalam berbagai hal, ia memberikan apresiasi kepada para seniman yang terlibat serta tekanan pentingnya kolaborasi lintas bidang. “Di era ini, menguasai satu keahlian saja tidak cukup. Kolaborasi dengan bidang lain sangat dibutuhkan, tidak hanya dalam seni tetapi juga di berbagai sektor lain,” ujar Krismadinata dalam berbagai acara pembukaan pameran.
Ketua Pelaksana, Asra Ilal Khairi, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa tema Beyond The Logic dalam seni rupa bertujuan untuk menembus batas logika konvensional. “Kami berupaya menghadirkan pengalaman estetika yang unik dan simbolis, memungkinkan setiap karya seni berbicara melalui berbagai bentuk simbol dan kreativitas yang beragam,” jelasnya.
Selain pameran, acara ini juga menghadirkan enam pembicara utama dalam seminar internasional yang diadakan sebagai bagian dari perayaan. Seminar ini akan memperkaya perspektif para peserta dengan beragam pandangan dari para ahli seni dan desain internasional.
Pejabat sementara Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Syaiful Bahri, SP, MM Staf Ahli Bidang Ekonomi & Keuangan, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pameran ini. “Menjaga kesenian tradisional agar tidak tergerus oleh budaya asing adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Syaiful dalam Berbagainya.
Acara ini merupakan wujud komitmen Departemen Seni Rupa UNP untuk terus berinovasi dan berkolaborasi, memperkaya ranah seni rupa di tingkat nasional dan internasional serta menjaga kearifan budaya lokal di tengah arus globalisasi.
0 Komentar