Bukittinggi, Tanamonews.com - Keberhasilan program “SMAN 1 Go To Europe” yang merupakan rintisan perdana dari Sekolah Menengah Atas menembus benua Eropa mendapat apresiasi dari Wali Kota Bukittinggi Erman Safar. Menurut Wako, generasi muda perlu membuka cakrawala salah satunya adalah melalui pertukaran pelajar, seperti yang dilakukan SMAN 1 Bukittinggi.
“Kami sangat mengapresiasi program guru dan siswa SMAN 1 Bukittinggi yang berhasil menembus benua Eropa. Selamat dan semoga para guru dan siswa yang berangkat, sukses dalam melaksanakan program disana,” ujar Erman Safar, Sabtu (22/06). SMAN 1 Bukittinggi merupakan satu-satunya di Sumbar yang memiliki akses ke Eropa yang bentuknya melalui pertukaran pelajar.
Wako Erman Safar berharap setiba di Jerman, siswa dan guru dapat belajar dan mengambil hal hal positif yang bisa diterapkan di Sumatera Barat khususnya Kota Bukittinggi nanti,dan juga promosikan juga tentang Sumbar, khususnya Bukittinggi, di Jerman, Harap Erman Safar. Sementara Kepala SMAN 1 Bukittinggi, Silfa Dusun menjelaskan keberhasilan sekolah yang dipimpinnya punya akses sampai Eropa berawal pada 2019, pihak SMAN 1 bertemu dengan guru sekolah di Jerman tersebut secara online.
Dari pertemuan tersebut, berlanjut pada 2021, SMAN 1 ikut pertukaran online, Lalu, kita jajaki kerjasama dan kepala sekolahnya menyetujui, sehingga di tahun 2021 itu, kita dapat bantuan 800 Euro untuk membeli barang-barang pas online. Sekolah tersebut mengirim dalam bentuk uang, jelas Silfa Dusun.
Tindak lanjut,di 2023, guru sekolah di Jerman tersebut datang ke SMA Negeri 1 Bukittinggi untuk observasi selama 1 minggu, sehingga di sepakati, tahun 2024 ini, SMA Negeri 1 Bukittinggi menjalin kerjasama atau MoU dengan Sekolah Hans Corossa Gynmnasium di Kota Berlin, Jerman. Jalinan kerjasama ini merupakan bentuk langkah konkret dari program ekskul Landkarte, ungkapnya.
Menurut Silfa Dusun, Guru dan siswa SMAN 1 Bukittinggi yang akan berangkat masing-masing Caselia Angela, SS, M.Pd, Dian Eka Fitri, S.Pd (guru), Shalsabila, Azan Ashary, Fania Lindra dan Muthiah Fakhri dari siswa. Program ini merupakan rintisan perdana dari Sekolah Menengah Atas yang menembus benua Eropa, pungkasnya. (Dina)
0 Komentar