Bukittinggi, Tanamonews.com - Pemko Bukittinggi melalui Satpol PP setempat bertekad memberantas habis seluruh bentuk perbuatan maksiat, dan tidak akan memberi ruang bagi pelaku maksiat, sesuatu dengan Perda Kota Bukittinggi tentang Ketertiban umum. Mereka yang mencoba melanggar Perda tersebut,akan disikat oleh Satpol PP setempat. Karena institusi penegak perda itu, rutin melakukan razia dan patroli setiap malam.
Terbaru, pada Kamis (27/06), Tim URC Satpol PP Bukittinggi mengamankan 6 orang yang diduga terlibat dalam prostitusi online. Kasat Pol PP Bukittinggi Joni Feri mengakui Tim URC Satpol PP berhasil mengamankan 6 orang yang diduga terlibat dalam prostitusi online,dalam sebuah razia pada Kamis 27 Juni 2024, katanya kepada awak media,Jumat(28/06).
Keenam pelaku diamankan di sejumlah tempat berbeda di Bukittinggi dalam operasi pemberantasan maksiat yang dilakukan malam itu, hingga pukul 04.00 WIB, jelasnya. Menurut Joni Feri, keenam pelaku itu, terdiri dari 5 pria yang diduga LGBT dan 1 PSK online, Masing-masing berinisial FZ, JS, MF, JF, SG dan 1 PSK online berinisial MK, kesemua berasal dari luar Kota Bukittinggi.
Mereka malam itu,langsung di gelandang ka Mako Satpol-PP untuk di proses, ungkap Joni Feri. Kasatpol PP Bukittinggi ,Joni Feri tidak bosan bosan mengimbau warga untuk tetap waspada dan cepat melapor jika menemukan hal-hal yang dicurigai. Dan kepada para pemilik kost atau kontrakan, diingatkan Kasatpol PP, agar lebih selektif dalam menerima penyewa, pintanya. (Dina)
0 Komentar