Tanamonews.com - Beredar di sejumlah media sosial, modus baru dalam melakukan pemerasan yang dilakukan oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab, dengan menggunakan fitur video call WhatsApp. Modus ini dijalankan dengan cara pelaku melakukan panggilan video terhadap calon korban, dan saat panggilan video diangkat oleh korban, pelaku langsung memperlihatkan “kemaluan” nya dengan kondisi wajah korban juga tertera di layar.
Momen tersebut langsung dimanfaatkan oleh pelaku dengan menggunakan fitur tangkapan layar (Screenshoot) seolah-olah pelaku sedang melakukan video call tak senonoh dengan korban. Tak berhenti disitu, pelaku juga akan kembali menghubungi korban dan mengancam akan menyebarkan tangkapan layar tersebut, jika tidak diberikan sejumlah uang.
Modus dengan seperti ini tidak hanya menyasar kalangan masyarakat biasa namun juga pejabat publik. Anggota Komisi X DPR RI Lisda Hendrajoni mengaku sempat mendapatkan telpon misterius tersebut namun tidak digubris. Namun untuk membuktikan modus pemerasan baru tersebut, Lisda yang saat itu didampingin anak perempuannya langsung terkejut.
“Untung kita udah tahu, jadi pas diangkat kamera yang ada di ponsel kita jangan diarahkan ke wajah terlebih dahulu. Jadi kita ingatkan untuk Dunsanak yang lain, hati-hati dan jangan angkat Video call dari orang tak dikenal,” ungkap Lisda sambil memberikan bukti Video saat ia diteror oleh pelaku.
Ditanya soal nomor ponsel yang sampai pelaku, anggota DPR RI yang akrab disapa Bunda Lisda menjawab, bahwa nomor WA nya memang ada di konstituen dan masyarakat. Jadi siapapun masyarakat dapat menghubunginya untuk menampung aspirasi. “Kalau nomor WA bunda kan memang bunda kasih ke masyarakat dan memang itu yang bunda pakai. Jadi wajar kalau tersebar kemana-mana. Dan terkadang memang masyarakat atau teman-teman sering yang Video call tapi untuk yang nomornya tidak tersimpan, memang tidak bunda angkat pasca adanya modus ini,” ucapnya lagi.
Anggota Fraksi Nasdem ini pun juga mendesak pihak berwajib untuk segera mengungkap jaringan ini, karena sangat meresahkan. Karena berdasarkan infonya pelaku akan terus melakukan pemerasan. “Jadi kita minta modus ini harus segera diungkap, dalang dan jaringan nya karena ini kemungkinan terstruktur. Untuk para koban juga jangan takut dengan pelaku, dan laporkan ke pihak berwajib jika mengalami hal tersebut,” pungkasnya.
0 Komentar