Bukittinggi, Tanamonews.com - Pilkada serentak akan dilaksanakan 27 November 2024 mendatang, para kandidat bakal calon kepala daerah bersiap diri untuk bertarung. Tingginya minat bacalon untuk ikut pilkada Bukittinggi mendapat sorotan dari Nofrizon, Anggota DPRD Sumbar yang telah lama bekarya di ranah politik.
Politisi senior Sumbar, Nofrizon memprediksi, Pilkada Bukittinggi 2024 akan berlangsung panas. la menyebut, telah banyak kandidat bermunculan untuk berebut kursi Wali Kota Bukittinggi. Animo bacalon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi pada Pilkada tahun ini meningkat dibanding periode periode sebelumnya. Saya melihat, saat ini mulai muncul nama nama calon kandidat yang akan bertarung untuk dapat mengikuti pesta demokrasi pada 27 November nanti.
Saya melihat beberapa kandidat sangat bernafsu ikut pilkada di Kota Bukittinggi, mulai banyak baliho yang sudah terpasang, ia melihat ada banyak cara yang dilakukan bacalon untuk mendapatkan tiket, saya nilai ini tidak semudah membalik telapak tangan, ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Bukittinggi, 29/4.
Saya prediksi minimal ada 3 pasangan yang akan bertarung. Bisa jadi 4 pasangan, kandidat yang maju nanti terdapat 3 kategori. Yaitu, incumbent, kandidat lama yang kalah dan pendatang baru. Anggota DPRD tiga periode ini menuturkan, biaya politik di Kota Bukittinggi tidak murah, partai politik tidak akan memberikan cuma cuma ke bacalon. Ia berpesan kepada seluruh partai yang ada di kota Bukittinggi jangan terlalu percaya dengan omongan dan bujuk rayu bacalon.
Partai diharapkan memperhatikan jejak digital mereka, karena terdapat Jejak digital yang kurang simpatik. Menurutnya, figur pemimpin Bukittinggi harus berani dan memiliki banyak jaringan atau koneksi ke pusat. "Masyarakat sudah cerdas. Sekarang banyak baliho bertebaran, itu intrik dan lucu bagi masyarakat. Saya bicara di sini karena pengalaman saya, Bukittinggi dapil saya sudah 4 periode pileg," kata Nofrizon.
Politisi senior itu menyebut, saat ini banyak kandidat maju karena nafsu dan ambisi. "Ada yang bernafsu, pernah jadi korban dan ingin mencoba lagi," ujarnya. Namun begitu, ia memprediksi pertarungan akan sengit dan panas. "Incumbent dan wajah lama bisa saja dikalahkan pendatang baru," ungkapnya. Tidak hanya itu, Nofrizon juga menyinggung soal koalisi gemuk. Sejumlah kandidat dan partai telah mulai melakukan lobi politik.
"Koalisi jangan terlalu gemuk, yang penting memenuhi syarat," katanya. Lobi yang telah dilakukan selama ini, menurutnya belum bisa menjadi pegangan. Sebab, di masa injury time, komunikasi yang sudah dibangun bisa saja kembali buyar. "Politik tidak bisa ditebak. Misalnya, lobi Bandung dan Balcone akan kandas di tengah jalan. Karena proses terus berjalan. Penentuan nanti di injury time," pungkasnya.
Apabila pendatang baru bisa mengakomodir masyarakat maka bisa lanjut bertarung melawan incumbent, Politisi yang maju dari PPP pada Pileg lalu ini meminta masyarakat Bukittinggi tidak terkecoh dalam memilih pemimpin. ( dina )
0 Komentar