Tanamonews.com - Salah seorang Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK UNP), Prof Syahrial Bakhtiar memperoleh kesempatan kedua kalinya pada pertemuan pakar internasional tentang identifikasi dan pengembangan bakat di bidang olahraga, yang diselenggarakan Ghent University Belgia and HAN University Belanda, 8 -12 April 20024.
Syahrial saat dihubungi wartawan media ini, Kamis (4/4/2024) mengatakan, pertemuan pakar internasional yang bertajuk Conference Talent Identification and Develepment in Sport meliputi kegiatan presentasi yang diawali oleh paparan J Baker (Canada) dan J Schorer (Jerman) sebagai pembicara utama, seusai sesi pembicara pertama pada sesi pembicara kedua, nama Prof Syahrial Bakhtiar tercatat sebagai keynote atau pembicara setelah Matec Babic dari Kroasia.
Pada presentasi sesi kedua ini, dikatakanya, dirinya yang merupakan satu-satunya ilmuan Indonesia yang berkosentrasi pada Identifikasi dan Pengembangaan Bakat/Talenta dalam olahraga mempresentasikan penelitian ilmiahnya dengan judul Champion through Indonesia TID System, yang didalamnya membahas tentang prosesi melahirkan juara melalui sistem TID Indonesia.
Setelah Prof Syahrial tampil mempresentasikan penelitian ilmiahnya adalah Alex Robert (Australia): Queensland’s YouFor2032 Talent Search: Identifying and Developing the next generation of Australian athletes dan selanjunya Zaid Mohd Ghazali (Malaysia): A snapshot of Malaysia’s grassroots TID program dan Kathryn Johnston (Canada): Examining Decision-Making Behaviour in Athlete Selection.
Syahrial menjelaskan pada kegiatan pertemuan pakar Internasional olahraga dunia yang berlangsung selama empat hari ini dirinya didampingi Risky Syahputra, kali ini akan fokus pada ilmu dan praktik mendeteksi, mengorientasikan, mengidentifikasi, memilih, mentransfer, dan mengembangkan bakat olahraga, termasuk penelitian tentang perolehan keterampilan, keahlian, dan prestasi olahraga atlet.
Hal lain yang didapat dalam konfrensi internasional Ghent University and HAN Belgia adalah keterlibatan mahasiswa internasional yang bermakna dan diskusi meja bundar di mana mahasisiswa tersebut akan berinteraksi dengan peneliti terkemuka untuk mendapatkan umpan balik mengenai ide dan proyek penelitian selama ‘Talent Research Challenge’.
Pada hari Rabu (10/4), seluruh peserta dipindahkan ke Nijmegen untuk bagian kedua konferensi di mana pidato utama dan lokakarya akan bergantian pada hari Kamis tanggal 11 dan Jumat tanggal 12 April di Nijmegen, Belanda.
Seperti diketahui pada 21 Oktober 2019 lalu, Prof Syahrial didampingi Risky Syahputra, M.Pd, Arischo Mardiansyah, S.Pd (mahasiswa S2) dan stafnya Afdal Ade Hendrayana, M.Pd, atas undangan Prof. Johan Pion dan Tim dari HAN University (Belanda) dan Ghent University (Belgia) telah pernah mengikuti Konferensi Internasional yang dihadiri para pakar olahraga dunia.
Bahkan pada tahun 2019, Prof Syahrial berkesempatan untuk dikenalkan dengan pencipta SportKompas, sebuah alat dan aplikasi baru untuk identifikasi, deteksi dan pengembangan bakat olahraga.
Dalam aplikasi SportKompas ini, ada beberapa digital platform yang disediakan untuk mengidentifikasi bakat olahraga anak antara lain SportKompas I Do dan SportKompas I Like, yang dalam pengembangannya di Indonesia, Prof Syahrial meluncurkan program Talent Identifikasi Development (TID).
0 Komentar