Agam, Tanamonews.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama meninjau lokasi banjir lahar dingin di nagari Bukit Batabuah, Kabupaten Agam. Di dampingi Sekda Kabupaten Agam, Politisi muda itu juga memberikan bantuan kepada korban, yang diserahkan secara simbolis di halaman posko pengungsian di Sdn 08 Kubang Duo, Minggu 7 April 2024.
Legislator RI menyampaikan rasa duka dan turut prihatin atas musibah yang terjadi Jum’at lalu. Banjir lahar dingin menghantam nagari Bukik Batabuah, menyisakan luka mendalam bagi para korban. Sebagai putra daerah Kabupaten Agam yang diberikan amanah, akan mengupayakan perbaikan fasilitas yang rusak.
Legislator dari Fraksi Gerindra mengapresiasi pemerintah daerah mulai dari nagari, kecamatan hingga kabupaten yang di hari ketiga pasca musibah banjir lahar dingin bantuan sudah banyak disalurkan dan proses pembersihan berjalan maksimal, hal itu tidak terlepas dari usaha keras Tni, Polri, Bpbd dan tim gabungan lainnya.
Pada kesempatan itu, Ade Rezki memberikan 82 paket Bantuan awal berisi sembako, makanan dan susu kepada ratusan warga yang berasal dari 82 kepala keluarga terdampak. "Hanya mengingatkan kembali, mungkin masih ada warga yang bertempat tinggal di daerah beresiko terkena aliran lahar dingin. Kami imbau waspada dan segera mengungsi sesuai arahan Badan Geologi," kata Ade.
Sekda Agam, Edi Busti mengungkap kondisi terkini di sekitar puncak Gunung Marapi terpantau masih beresiko merusak aliran sungai yang berhulu ke puncak. "Kami sudah lakukan pengamatan langsung melalui drone dan teramati masih banyak material sisa erupsi yang beresiko hanyut terbawa ke arus aliran lahar dingin ke sungai," kata dia.
Ia meminta warga untuk selalu waspada dan menegaskan perbaikan jembatan yang disebut sebagai salah satu penyebab meluapnya aliran sungai akan dilakukan secepatnya. "Sesuai arahan Gubernur Sumbar, jembatan Bukit Batabuah direkontruksi ulang dan dibangun batu penyangga 100 meter dari jembatan untuk dua arah," kata Edi Busti.
Wali nagari Bukit Batabuah, Firdaus yang ikut mendampingi warganya diberikan bantuan mengungkap banyaknya kerugian dari kalangan warga yang mayoritas bekerja sebagai petani. "Kami juga berharap bantuan kepada kerugian petani. Data terkini sebanyak 20 hektar sawah kebun rusak, 270 warga terdampak, 72 rumah rusak dan tiga hanyut terbawa arus serta 38 unit usaha terdampak," kata Firdaus. (Dina)
0 Komentar