PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Stunting Ancam Indonesia Emas 2045, Ade Rezki Pratama dan BKKBN Gencar Lakukan Sosialisasi

Agam, Tanamonews.comBelum sebandingnya energi yang dikeluarkan dengan apresiasi yang diberikan kepada kader. Ade Rezki Pratama akan berupaya memperjuangkan peningkatan honor kader yang telah bekerja keras di lapangan. Hal itu disampaikan Legislator RI itu saat membuka kegiatan sosialisasi, advokasi dan K.I.E Penurunan stunting di aula Sdn 11 Malalak, Jum’at 12 Januari 2024.

Ade menilai Tim pendamping keluarga (TPK) luar biasa, karena telah berjibaku bekerja dilapangan untuk menekan angka stunting, hingga akhirnya angka stunting di Kecamatan Malalak mengalami penurunan pada tahun 2023. Stunting perlu diturunkan, sesuai dengan cita cita negara kita, pada tahun 2045 menjadikan Indonesia Emas. Untuk mewujudkannya maka kita harus bersama sama berusaha menekan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024, tambah Ade. 

Dalam sambutannya, Politisi muda itu juga menyampaikan, jika seorang anak umur dua tahun lebih masih stunting, maka akan berubah status menjadi stunting permanen. Salah satu upaya mengantisipasi stunting dengan 4 T, yaitu tidak hamil terlalu muda, tidak hamil terlalu tua, tidak hamil terlalu dekat dan tidak hamil terlalu banyak.

Pemerintah pusat juga memberikan perhatian khusus kepada anak penderita stunting, diantaranya Pemberian makanan tambahan yang sudah dikucurkan melalui dana alokasi khusus (DAK). Disisi kesehatan, 2023 lalu, Ade Rezki Pratama telah memperjuangkan anggaran pusat untuk 23 ribu masyarakat Kabupaten Agam sehingga mendapatkan BPJS Kesehatan.

Terakhir, Ade berharap Kecamatan Malalak Barat diharapkan dapat menjadi lumbung pangan, karena disini banyak kawasan pertanian yang menghasilkan 8 ton beras per hektarnya. Pada kesempatan itu, Camat Malalak Rahmat Fajri, menyampaikan Kasus stunting di Kecamatan Malalak mengalami penurunan 47 kasus selama satu tahun terakhir. Pada Februari tahun 2022 jumlah kasus stunting 78 kasus dan pada bulan Agustus 2023 turun menjadi 31 kasus.

Penurunan terjadi karena dua faktor, pertama karena usia balita telah melebihi 5 tahun dan kedua karena gizi anak stunting membaik. Kecamatan Malalak mengalami sejumlah kesulitan dilapangan, pertama perhatian orang tua terhadap gizi balita kurang, kedua minimnya tenaga kesehatan. Di Kecamatan Malalak hanya terdapat enam orang bidan desa, dibandingkan dengan luas daerah jumlah itu kurang.

Ketiga, di kecamatan Malalak hanya memiliki 30 tenaga kesehatan, akibatnya pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak dapat dilakukan 24 jam. Dari 30 tenaga kesehatan, satu orang dokter dan satu orang tenaga labor.

Keberhasilan Kecamatan Malalak dalam menekan angka stunting mendapat apresisi dari Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Fatmawati. Ia menjelaskan, Stunting adalah kondisi terganggunya pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Salah satu ciri cirinya, Anak perawakan pendek, namun tidak semua anak pendek itu stunting.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN diberi amanat sebagai koordinator dalam program penurunan stunting dengan target angka stunting 14 persen di tahun 2024 yang bertugas mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan stunting. 

Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat menjelaskan, Pendataan keluarga setiap tahun dimutakhirkan, setiap lima tahun sekali kita lakukan pendataan keluarga. Di Sumatera Barat, Pendataan keluarga dilakukan oleh 10.069 tpk yang direkrut dari 19 kabupaten kota.

Fatmawati menegaskan,menghadapi tingkat stunting yang signifikan, perlu dilakukan pendekatan inovatif dengan melibatkan lima unsur kekuatan pentahelix. Unsur-unsur tersebut adalah pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat, dan media massa yang bekerja bersama untuk mencegah risiko stunting.

Memasuki indonesia emas 2045, kita harus siapkan dari sekarang, berjibaku bersama sama. Terdapt 18 Predictor  stunting atau yang mempengaruhi stunting, yaitu  kepala keluarga tidak bekerja, ibu tidak sekolah, tidak menggunakan kb, tidak memiliki jamban, tidak memiliki air bersih, hamil terlalu dekat, hamil terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak dan penyebab lainnya, ujar Fatmawati.

Surya Wendri, Kepala Dalduk KB-PP-PA Kabupaten Agam  memaparkan , Kiat yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara

kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan; dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang memiliki tugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di tingkat daerah.

Hal ini dilakukan sebagai upaya melaksanakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RANPASTI) Tahun 2021-2024, untuk mencapai target menurunkan stunting pada angka 14 % pada tahun 2024.

Disamping itu, dalam percepatan penurunan dan pencegahan Stunting Kabupaten Agam membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 371 TPK dengan jumlah Kader 1.113 orang Khusus nya di Kecamatan Kamang Magek sebanyak 16 Tim TPK dengan jumlah kader 48 orang, PUS 1.932 orang, Peserta KB Aktif 1.082, MKJP 394 Akseptor, Jumlah Unmet Need 484.

Namun, kendala utama adalah terbatasnya SDM Lini Lapangan yakni PKB (Penyuluh Keluarga Berencana) yang pada saat ini kita hanya mempunyai 22 orang PKB / PK3 untuk 16 Kecamatan dengan 92 Nagari untuk pelaksanaan kegiatan pendampingan (1:75) sasaran. Dalam hal ini keluarga beresiko stunting yang dapat pendampingan 90 %. Di laksanakan pada triwulan ke 4 bulan Desember, Orientasi lapangan selesai di laksanakan pada 22 maret 2023. Pelaksanaan kegiatan Tim pendamping keluarga tahun 2023 sudah maksimal. Ungkap Surya Wendri. (Dina)

Posting Komentar

0 Komentar





Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza