Agam, Tanamonews.com - Legislator RI, Ade Rezki Pratama gandeng mitra kerja dari Kementerian Kesehatan RI untuk mengedukasi masyarakat Kecamatan Ampek Koto Kabupaten Agam, terkait Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Akibat Gigitan Hewan Berbisa dan Tanaman Beracun. Sosialisasi dipusatkan di auditorium pemandian kelok sikabu di nagari Balingka, Sabtu 04 November 2023.
Ade Rezki Pratama menerangkan, Zoonosis atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya. Zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing.
Sosialisasi kali ini menjadi salah satu upaya pemerintah melalui kementerian kesehatan dan komisi IX DPR RI, dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pencegahan dan pengendalian Zoonosis. Agar nantinya, masyarakat terhindar dari ancaman penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan kepada manusia.
Menteri Kesehatan yang diwakili Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Dit.P2PM Kemenkes RI, Tulus Riyanto SKM Msc, menjelaskan empat macam penyakit zoonosa yaitu rabies, flu burung, leptospirosis, dan antraks.
Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Dit.P2PM Kemenkes menerangkan bahwa, Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus rabies dan menyerang otak. Pertama, Rabies menyerang manusia dan hewan yang biasanya ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.
Kedua, Leptospirosis adalah penyakit di sebabkan oleh kuman Leptospira dan dapat menyebabkan kematian. Sejumlah hewan yang kerap menularkan leptospirosis adalah tikus, anjing, serta hewan ternak seperti sapi, babi dan kambing.
Ketiga, Penyakit antraks sendiri adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri atau kuman antraks. Penyakit ini biasanya ditemukan pada hewan berdarah panas seperti hewan sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, rusa, dan satwa lain yang makan rumput dari tanah yang tercemar kuman antraks.
Sedangkan flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas kepada manusia. Meskipun berbeda-beda, namun terdapat gejala umum yang harus diwaspadai oleh masyarakat yang sebelumnya memiliki riwayat kontak dengan unggas atau terjadi kematian unggas secara massal di lingkungan tinggalnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kab Agam, Dr.H. Hendri Rudian M.Kes menambahkan. Rabies dapat menyerang hewan berdarah panas termasuk manusia. Penularan rabies pada manusia melalui gigitan anjing (98%), kucing dan kera (2%) Sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penderita rabies. Penyakit ini bisa dicegah dengan penanganan kasus gigitan hewan penular rabies sedini mungkin.
Hendri juga menyampaikan, hingga Oktober 2023, Kasus rabies tertinggi terjadi di kecamatan Lubuk Basung yaitu 75 kasus dan terendah nagari Lasi 3 kasus. Adapun gejala penyakit zoonosis biasanya meliputi gangguan pencernaan dan flu. Diagnosis dari penyakit zoonosis dilakukan dengan menerapkan tes khusus berdasarkan gejala yang ditimbulkan. Hasil tes biasanya akan keluar 2 hingga 14 hari.
Kegiatan Sosialisasi mendapat apresiasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, karena informasi yang diberikan masyarakat dapat mengenal lebih jauh apa apa saja hewan dan tanaman beracun, dengan harapan nantinya dapat meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat. Hal itu disampaikan kepala dinas kesehatan Provinsi Sumbar diwakili staff P2P, Rina Novita STr.Keb.
Camat Ampek Koto, Ricky Eka Putra SSTP, meapresiasi kegiatan sosialisasi karena Informasi yang diberikan dapat menambah wawasan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi situasi di lapangan khususnya dalam mengantisipasi penyakit akibat gigitan hewan berbisa dan tanaman beracun.
Camat IV Koto menyampaikan saat ini tidak seluruh nagari yang ada memiliki ambulance, sehingga masyarakat kesulitan saat mengevakuasi warga yang butuh pertolongan. Ia berharap, Legislator RI dapat menjembatani kecamatan ampek koto untuk mendapatkan mobil ambulance tambahan, agar pelayanan lebih maksimal. (Dina)
0 Komentar