PIMRED : ROBBY OCTORA ROMANZA (WARTAWAN UTAMA)

6/recent/ticker-posts
"SEBAR LUASKAN INFORMASI KEGIATAN DAN PROMOSI USAHA ANDA DISINI"

Perkawinan Anak Penyumbang Stunting di Kabupaten Agam

Agam, Tanamonews.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama bersama BKKBN RI edukasi masyarakat Kabupaten Agam terkait stunting melalui sosialisasi dan Komunikasi Informasi Edukasi Program bangga kencana. Kegiatan kali ini di pusatkan di halaman MDA Al Mujahadah Padang Laweh, Jum'at 6 Oktober 2023.

K.I.E gencar dilakukan untuk menekan angka prevalensi stunting di Indonesia khususnya di Sumatera Barat. Legislator RI, Ade Rezki menerangkan, masalah stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global dinegara berkembang terutama yang terjadi pada masa balita. 

Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak. Stunting pada anak dapat mempengaruhinya dari ia kecil hingga dewasa. 

Berbagai macam masalah, di antaranya Kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal. Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit. Disamping itu, Anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit diabetes penyakit jantung, stroke, dan kanker. Banyak faktor penyebab terjadinya stunting, diantaranya minimnya pengetahuan ibu, ekonomi keluarga. 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Agam, Drs. Surya Wendri, menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Agam terus berupaya menekan angka stunting yang saat ini mengalami kenaikan.

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, Agam termasuk ke dalam tujuh kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan angka prevalensi stunting sebesar 5,5 persen dari awalnya 19,1 persen menjadi 24,6 persen," katanya. 

Pemerintah Kabupaten Agam saat ini sedang berjuang menghadapi fenomena perkawinan anak, dengan gencar memberikan sosialisasi bekerjasama dengan opd terkait , kader dan kepala urusan agama.

Surya Wendri menambahkan, Melalui tim dan kader kita gencar memberikan penyuluhan khususnya tentang perkawinan usia muda yaitu Usia 19 tahun kebawah. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat mengedukasi masyarakat agar angka stunting menurun hingga 14% pada tahun 2024 mendatang.

Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sumatera Barat, diwakili Sekretaris, Nova Dewita, SE, memaparkan, kenaikan kasus stunting juga terjadi di Sumatera Barat. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Barat tahun 2022 menjadi 25,2 persen naik 1,9 persen dibanding tahun 2021 lalu yang mencapai 23,3 persen. Naiknya kasus stunting di tujuh Kabupaten dan Kota memicu Kenaikan angka stunting di Sumbar pada tahun 2022.

Ia menjelaskan, Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Berbagai upaya dilakukan BKKBN Sumbar untuk menekan angka stunting, salah satunya melalui program bangga kencana. Dijelaskannya, program Bangga Kencana adalah upaya pengendalian jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan keluarga sebagai bagian integral pembangunan nasional.

Nova Dewita juga memaparkan, Pada tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Barat mencapai 73,26. Angka ini naik sebesar 0,61 poin atau lebih tinggi sebesar 0,84 persen dibandingkan tahun 2021. Terakhir, sekretaris BKKBN Sumbar berharap, peserta yang hadir diharapkan dapat  menjadi agent off change dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat lainnya.

Sosialisasi dan K.I.E turut dihadiri BKKBN RI diwakili ketua tim kerja pelatihan bangga kencana, Dr. Moh. Tohirin Hasan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan Stunting seberat apapun akan tuntas jika kita lakukan penekanan secara bersama sama, salah satunya melalui gotong royong.

Gotong-royong efektif untuk mengurangi angka stunting karena dapat mendorong pencapaian target penurunan stunting. Menurut dia, ada beberapa program gotong-royong stunting yang dapat membantu penurunan. Di antaranya ialah Bapak Asuh Anak Stunting. (Dina)

Posting Komentar

0 Komentar





Selamat datang di Portal Berita, Media Online : www.tanamonews.com, atas nama Redaksi mengucapkan Terima kasih telah berkunjung.. tertanda: Owner and Founding : Indra Afriadi Sikumbang, S.H. Tanamo Sutan Sati dan Pemimpin Redaksi : Robby Octora Romanza