Tanamonews - Pelaksanaan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M sudah selesai dan telah memasuki tahap akhir yaitu, pemulangan secara bertahap jamaah ke tanah air. Dari sisi pengurusan dan pelayanan haji tahun ini sukses dibawah komando Menteri Agama Republik Indonesia, Gus Yaqut Cholil Qoumas sebagai penanggung jawab utama.
Pada musim haji tahun ini, terdapat 221.000 jamaah dari Indonesia. Jumlah ini menjadikan kita negara dengan jumlah jemaah haji tertinggi, disusul oleh Pakistan (179.000 jamaah), dan selanjutnya India (175.000 jamaah).
Kementerian agama, selaku wakil pemerintah RI sudah jauh-jauh hari menyiapkan semua perangkat dan petugas untuk memberikan layanan terbaik sesuai dengan tupoksinya. Para petugas haji telah dilatih sedemikian rupa, untuk mengawal Jamaah haji yang kebanyakan berusia lanjut dengan penuh keikhlasan dan pengorbanan. Mereka telah menjadi garda terdepan dalam mendampingi jamaah dan tidak jarang dari mereka, rela menggendong dan mendorong kursi roda para jamaah lansia.
Kita tahu, Menteri Agama beserta tim telah bekerja maksimal. Meski demikian pelaksanaan haji tidak lepas dari sorotan masyarakat. DPR RI menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap kendala-kendala yang dihadapi jamaah asal Idonesia selama menunaikan ibadah di tanah suci.
Kendala tersebut antara lain terkait distribusi konsumsi, sanitasi, dan transportasi. Kendala-kendala itu muncul dari pihak penyedia layanan yang telah ditugaskan untuk menyediakan berbagai fasilitas bagi jamaah. Kementerian Agama telah menyampaikan protes terhadap pihak penyedia layanan tersebut. Mereka sempat menawarkan kompensasi kepada para jamaah, namun Menteri Agama menolak dengan tegas. Kementerian Agama sama sekali tidak menginginkan kendala tersebut terjadi, dan menunggu hasil investigasi tentang layanan yang merugikan jamaah haji tersebut.
Rektor UIN Mahmud Yunus Batusangkar Prof. Dr. Marjoni Imamora, M.Sc dan seluruh keluarga besar UIN mendoakan seluruh Jemaah haji mendapatkan haji yang mabrur serta kembali ke tanah air dengan selamat. Semoga setibanya dari tanah suci, seluruh Jemaah dapat menerapkan nilai-nilai yang telah tertanam pada diri para jamaah selama pelaksanaan ibadah haji. Segala nilai haji yang diperoleh menjadi modal dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik.
Semoga segala upaya dan kerja keras yang telah dilakukan Gus Menteri beserta tim menjadi amal jariyah dan segala kekurangan akan terus diperbaiki untuk kesempurnaan layanan haji ditahun berikutnya, sehingga pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang dapat memberikan pengalaman yang lebih baik lagi bagi jamaah lansia dan seluruh jamaah haji Indonesia. “pungkas Prof.(zil)
0 Komentar