Bukittinggi, Tanamonews.com - Anggota Komisi IX DPR-RI Ade Rezki Pratama soroti pelayanan Haji 1444 H. Ade yang merupakan Anggota Timwas Haji menuturkan, bahwa rasio jumlah antara tenaga kesehatan yang bekerja sebagai dokter, apoteker, dan perawat masih belum optimal jika dibandingkan dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang mencapai 229.000 orang.
Dari angka itu, 66.943 orang jemaah haji di antaranya merupakan Lansia atau setara dengan 30 persen dari total jemaah haji Indonesia pada 2023. Legislator RI dari dapil Sumbar II menyampaikan, kondisi sebelum puncak haji sampai pada saat pelaksanaan Armuzna. Ia menyaksikan dan bertemu langsung secara khusus dengan jamaah asal embarkasi Padang di pemondokan.
Kondisi jamaah terlihat semangat namun dihadapkan dengan berbagai kendala, salah satunya terkait kesehatan, dengan berbagai temuan masalah kesehatan. Diantaranya hipertensi, diabetes, Ispa, penumonia, heat stroke, dan demensia. Hal ini disebabkan kelelahan dari profil jamaah kita yang 30% adalah lansia.
Memperhatikan dan mencermati Kondisi jamaah haji kita hari ini dalam kondisi cukup baik. Sebagian jamaah kloter awal sudah bersiap dan sudah pulang ke tanah air. Sedangkan Kloter akhir baru masuk ke Kota Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain.
Politisi muda itu menambahkan, banyak evaluasi dalam berbagai hal yang perlu dilakukan , terutama komitmen pemerintah kita dengan Kerajaan Saudi Arabia, khususnya kementerian haji dan umroh KSA.
Banyak ditimbulkan masalah sistemik yang diakibatkan oleh tidak komitmennya masyarik dalam memberikan hak hak untuk jamaah Indonesia. Terlihat dalam hal akomodasi maktab, problem utama transportasi penjemputan arafah, muzdalifah dan mina. Serta evaluasi terhadap konsumsi yang harusnya bisa lebih baik.
Terkait kesehatan lanjut Ade, menjadi tantangan bahwa rasio tenaga kesehatan dengan jamaah haji kita 1:1000. Hal ini tentu tidak sebanding beban dengan pelayanan terhadap jumlah jamaah. Per hari senin kemarin, jumlah sementara wafat jamaah kita 536 orang, Dengan penyebab utama adalah sepsis, Syok kardiogenik, dan serangan jantung.
Bila dibandingkan dengan jumlah jamaah wafat tahun 2022 sebanyak 67 orang dan tahun 2021 sebanyak 331 orang. Khusus untuk jamaah asal embarkasi padang terdapat jumlah wafat 24 orang, yang berasal dari Sumbar dan Bengkulu. Kita berharap angka ini tidak bertambah lagi dan kesehatan jamaah kita semakin membaik sampai kembali semua ke tanah air. (Dina)
0 Komentar