Tanamonews - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni mengaku banyak mendapatkan masukan dan aspirasi dari mitra kerja Komisi X DPR di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sesungguhnya persoalan tersebut hampir sama dengan yang dihadapi daerah-daerah lain di Indonesia.
“Di Purwakarta kita mendengarkan banyak masukan dan aspirasi, baik itu dari kepala dinas maupun komunitas-komunitas pemerhati. Selain itu juga informasi dari Dinas Pariwisata serta Pendidikan. Keluhannya itu hampir sama di seluruh Indonesia, seperti tentang guru honorer maupun tentang kekurangan guru,” ungkap Lisda seusai mengikuti Kunjungan Kerja Komisi X DPR ke Kabupaten Purwakarta, Jumat (14/4).
Legislator NasDem itu mengungkapkan, Kabupaten Purwakarta tidak mengalami kekurangan tenaga guru, melainkan kekurangan guru yang berstatus PNS. “Ini yang memang menjadi kendala di seluruh Indonesia. Artinya masalah ini bukan (persoalan) baru. Dan saat ini Komisi X DPR dalam tahap bagaimana memperjuangkan supaya ke depannya ada perbaikan untuk guru-guru honorer,” kata Lisda.
Wakil rakyat dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padangpanjang) itu juga prihatin atas rendahnya honor yang diterima tenaga pendidik tersebut. Menurutnya, honor yang diterima para tenaga pendidik yang ada masih sangatlah jauh dari kata layak dibandingkan sumbangsih yang mereka berikan dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi bahwa mereka hanya mendapatkan honor misalnya Rp1 juta, dan bahkan di daerah-daerah kecil honor mereka lebih kecil lagi. Itu tidak sesuai untuk mereka yang mengemban tugas mendidik anak-anak negara kita,” pungkasnya.(Bee)
0 Komentar