Bukittinggi, Tanamo News - Selama tahun 2022, Lapas Kelas II A Bukittinggi berhasil memberikan pelatihan kemandirian kepada warga binaan. Dari ratusan narapidana, 280 diantaranya telah bersertifikat.
Hal tersebut disampaikan Kalapas Kelas II A Bukittinggi, Marten saat ekspos akhir tahun di Hotel Mercy Bukittinggi, Senin (2/1/2023)
Kalapas menuturkan, saat ini lapas dihuni oleh 614 orang, dengan rincian 564 narapidana dan 50 orang tahanan. Meskipun over kapasitas, berbagai upaya terus dilakukan lembaga pemasyarakatan Kelas IIA Bukittinggi untuk meningkatkan capaian indikator kerja.
Di bidang pendidikan, pihak lapas bekerjasama dengan Kemenag Kabupaten Agam memberikan pembinaan agama, tata cara ibadah hingga penyelenggaraan jenazah. Lapas juga mendatangkan bhabinkamtibmas yang memiliki rumah tahfidz untuk memberikan bimbingan bagi napi agar hafidz Al-Qur'an.
Pada tahun 2023 ini, lanjut Marten, lapas akan memberikan pembinaan agama berbasis pondok pesantren, kolaborasi nantinya dengan ponpes sekitar. Disisi pelayanan makanan, dapur lapas telah mendapat predikat " layak dan higienis" dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.
Kalapas menambahkan, dari ratusan penghuni lapas, 77% adalah narapidana dengan kasus narkoba. Sebagian mereka merupakan pemakai. Untuk itu, pada tahun 2023 ini, kami akan berupaya melakukan rehap sehat.
"Sejauh ini program rehab baru di lapas Sawahlunto, dan tahun ini kita akan berupaya melakukan rehap sehat di lapas kelas IIA Bukittinggi".
Beberapa pelatihan kemandirian juga diberikan kepada napi, seperti pelatihan bercocok tanam bawang dan beternak bebek petelur. Dari pelatihan itu telah memberikan hasil bagi negara berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 21,6 juta per tahun.
Dalam paparannya, Kalapas menyampaikan bahwa Lapas Bukittinggi merupakan satu daei 40 lapas yang ditunjuk untuk pelayanan kesehatan percontohan. Pada 2023 ini, lapas kelas IIA juga menjadi percontohan layanan disabilitas dimana nantinya fasilitas akan dilengkapi.
Lapas kelas IIA juga telah menggunakan data base, untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan atau tidak ada lagi yang manual mengenai data narapidana tersebut. Terkait program asimilasi dari Kemenkumham, bahwa narapidana yang sudah menjalani setengah hukuman maka akan diberikan asimilasi sesuai dengan aturan yang ditentukan.
Lapas kelas IIA mendapatkan piagam penghargaan dari KPPN atas realisasi anggaran yang mencapai 99,79%. Selama tahun 2022, sebanyak 498 napi mendapatkan remisi idul fitri, 4 remisi natal, dan 553 remisi umum.
Dengan 80 orang pegawai yang berada di Lapas kelas IIA Bukittinggi, Kalapas berharap tahun ini capaian indikator kinerja lebih maksimal dari tahun sebelumnya. Dengan Jargon Kemenkumham RI, Semakin pasti dan berakhlak. (Dina)
0 Komentar