TANAMONEWS - Kedatangan Anies Baswedan ke Ranah Minang di Sambut Hangat Masyarakat Minang. Anies Baswedan bakal calon presiden Partai NasDem tiba BIM di Padang Pariaman, Sumatera Barat, pukul 15.25 WIB, Sabtu (3/12/2022).
Ketua DPW Partai NasDem Sumbar Fadly Amran memakaikan Deta atau ikat kepala kepada Anies Baswedan. Deta merupakan simbol pandeka Minang sekaligus sambutan hangat dari pendukung untuk sosok pria yang kokoh dan kuat itu.
Fadly Amran, Deta tersebut spesial yang memang dicetak khusus buat Anies Baswedan sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan terhadap tokoh yang saat ini diusung Partai NasDem sebagai bakal Capres Presiden di Pemilu 2024.
Ketua DPW Partai NasDem Sumbar Fadly Amran mengatakan, pemakaian Deta sarat makna dan mengandung filosofi dan bukan sekadar penutup kepala melainkan kehormatan yang mengandung kewibawaan seorang pria,” ujar Fadly Amran, didampingi Sekretaris Ardyan dan seluruh pendukung dan relawan.
Selain itu sambung Fadly Amran, menandakan bahwa penduduk Sumatera Barat menghargai tamu, sekaligus tanda terhadap kedatangan Anies Baswedan di Sumatera Barat. Anies Baswedan merupakan tokoh dan panutan bagi Partai NasDem, kami sangat senang dan memilih Sumbar sebagai daerah pertama yang ia kunjungi.
Ketua Panitia Sukri Umar mengatakan, agenda selanjutnya Anies Baswedan menunju INS Kayu Tanam, Padang Pariaman sekaligus ke RM Upik Banun Kayu Tanam. Seperti diketahui Anies Baswedan safari politik di Sumatera Barat selama dua hari, dan akan mengunjungi 13 titik lokasi yang berada di tiga wilayah Sumbar.
Anies Baswedan disambut Hangat Masyarakat Sumbar, Pengamat Sebut Dirinya adalah Pemimpin Ideal yang Dinanti Masyarakat. Bakal calon presiden (bacapres) dari partai Nasdem, Anies Baswedan disinyalir akan meraup banyak suara di Sumatera Barat.
Hal ini diungkap oleh Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul. Menurut Najmuddin pula, Anies memiliki kriteria pemimpin yang disukai masyarakat Sumbar. Yakni, Anies selama ini dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan umat Islam.
"Pemilih Sumbar baik pemilih pemula maupun pemilih senior bahkan undecided voters cenderung rasional. Anies sudah menjadi idola oleh warga sumbar. Kehadiran Anies cenderung semakin memantapkan pilihannya dan Sumbar menjadi lumbung suara Anies," kata Najmuddin, melansir dari Republika.co.id, Rabu (30/11/2022).
Najmuddin mengatakan hal tersebut begitu mendapatkan informasi akhir pekan ini Anies akan melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Sumbar. Seperti ke Kota Padang Panjang dan Kota Padang.
Tak lama setelah Anies dideklarasikan sebagai bakal capres oleh Partai Nasdem, Najmuddin menyebut kini sudah banyak di jalanan di Sumbar dipasangi baliho bergambar mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal itu menurut dia akan memberi dampak buat Partai Nasdem dan para bakal caleg yang akan maju melalui partai tersebut. Najmuddin menyebut masyarakat Sumbar memiliki karakter sebagai pemilih rasional di setiap pemilu.
Ia mengatakan, masyarakat Sumbar kerap lebih memperhatikan figur ketimbang partai. Pada Pemilu 2004 dan 2009, masyarakat Sumbar cenderung lebih memilih Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat.
Pada Pemilu 2014 dan 2019, giliran Prabowo Subianto yang selalu menang telak di Sumbar. Najmuddin meyakini bila Anies maju di Pilpres 2024, ia akan mendominasi perolehan suara di Sumbar.
"Berdasarkan beberapa hal survei menunjukkan bahwa Anies cenderung meningkat elektabilitas dan popularitasnya," ucap Najmuddin.
Hoaks terus menyerang calon presiden yang diusung NasDem, Anies Baswedan. Eks Wakil Ketua Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron sangat menyayangkan hal itu terjadi. Hoaks terus diproduksi untuk kepentingan politik elektoral.
Sejak Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon presiden dari NasDem, hoaks terus menyerangnya. "Selama ini Anies Baswedan dibingkai sebagai intoleran dan sebagainya. Padahal, rekan jejak Anies selama memimpin tak seperti itu.
Dia berhasil membangun Jakarta dengan karakter kesetaraan," kata Pengurus Lakspesdam PBNU itu. Dia melanjutkan, Anies sejauh ini sudah berhasil menempatkan diri sebagai figur pemimpin semua kalangan.
Kebijakannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta seperti bantuan tempat ibadah semua agama, pemberian izin pendirian kuil merupakan terobosan yang patut diapresiasi. "Sebab itu produksi hoaks yang menyerang Anies Baswedan di media sosial perlu dihentikan," tambahnya.
Dia menjelaskan, hoaks yang disebar di media sosial merupakan narasi bohong nan penuh kebencian. Hal ini sangat bertentangan dengan semangat demokrasi Indonesia. "Siapapun boleh mendukung atau tidak, tetapi bukan dengan cara menebar hoaks atau ujaran kebencian," imbaunya. (ia)
0 Komentar