Padang Pariaman, Tanamo News - Kabupaten Padang Pariaman merupakan satu dari tiga Kabupaten di Sumatera Barat yang masyarakatnya terbilang masih rendah menjadi peserta JKN-KIS.
Untuk itu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) cabang Padang bersama Mitra kerja dari Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama menggelar sosialisasi program JKN-KIS di daerah tersebut, yang dipusatkan di aula SMAN 2 Sungai Limau, Kamis 10/11.
Tiga daerah yang jumlah peserta JKN-KIS masih tergolong rendah yakni Kabupaten Pesisir Selatan 78,22 persen. Kabupaten Solok 74,99 persen, dan Kabupaten Padang Pariaman 74,85 persen.
Dalam sambutannya, Ade Rezki Pratama menyampaikan, angka 74% masih tergolong rendah dari capaian Provinsi Sumbar. Pasalnya, masih banyak masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman yang belum mengantongi kartu Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Menyikapi kondisi tersebut, sebagai Legislator yang mewakili masyarakat di DPR RI, Ade akan berupaya mendaftarkan atau mengalokasikan sejumlah rupiah melalui APBN untuk mengkafer biaya jaminan kesehatan masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman.
Politisi muda dari fraksi Gerindra, menambahkan, JKN-KIS perlu dimiliki semua lapisan masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan sinergi lintas stakeholder, antara BPJS Kesehatan bersama dengan stakeholder terkait lainnya, untuk terus memudahkan proses pendaftaran, Pembayaran iuran, pelayanan informasi hingga pelayanan kesehatan bagi seluruh jkn kis tercapai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Bapak dr.H.Aspinuddin menjelaskan, Saat ini jumlah kepesertaan JKN-KIS di Padang Pariaman mencapai dari 74,85 persen atau 330.583 jiwa dari 441.688
Sedangkan jumlah penduduk yang belum memiliki JKN KIS berjumlah 111.105 jiwa, yaitu Terdaftar dalam DTKS 37.133 Jiwa, dan tidak terdaftar dalam DTKS 73. 972 jiwa, yang terdaftar diproyeksikan menjadi usulan melalui PBI APBN sehingga peningkatan UHC 74,85 naik menjadi 83,2%, tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Cabang Padang, Sari Rusfa mengatakan jaminan kesehatan saat ini tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder namun sudah primer mengingat banyaknya penyakit yang bermunculan.
"Dengan adanya jaminan kesehatan maka tidak perlu lagi memikirkan biaya akses pelayanan kesehatan," ujarnya. Ia menyebutkan pentingnya menjadi peserta JKN-KIS yaitu di antaranya perlindungan jika keluarga sedang memerlukan akses pelayanan kesehatan dan gotong royong guna membantu peserta lainnya yang sedang membutuhkan akses pelayanan kesehatan.
Dalam Sambutan Camat Sungai Limau, Arlis,S.Sos meapresiasi dilaksanakannya sosialisasi tersebut, karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki kartu jaminan kesehatan, mudah mudahan terakomodir semua dengan adanya sosialisasi ini. (dina)
0 Komentar