Tanamonews.com - Kasus pencurian uang nasabah bermodus skimming masih sering terjadi di Indonesia. Analist Digital Forensic Ruby Alamsyah menjelaskan pelaku pencurian bermodus skimming sebenarnya mengincar bank-bank besar. Karena bank besar pasti memiliki jaringan ATM dan jumlah nasabah yang besar di Indonesia. Dalam hal ini, Bank Nagari salah satu termasuk memiliki jaringan ATM dan jumlah nasabah yang besar dan sudah ada beberapa Bank yang terkena kejahatan ini, ujar M Irsyad. Kamis (12/5/2022).
Dalam kasus ini, Bank Nagari masih menangani 141 nasabah yang melaporkan rekeningnya berkurang padahal tidak melakukan transaksi penarikan atau pembelian online apapun. Identifikasi nasabah yang melaporkan dugaan tindak penggandaan data nasabah (skimming). Jika sudah diverifikasi maka dalam tempo 20 hari akan diganti uangnya.
“Kartu ATM yang masih menggunakan magnetic stripe yang ada di bagian belakang kartu, rawan dimanipulasi oleh skimmer (pelaku kejahatan skimming). Satgas yang dibentuk BN langsung melakukan tracking terhadap transaksi yang mencurigakan maupun yang dilaporkan nasabah,” ujar Dirut Bank Nagari M Irsyad, didampingi Dirkeu, Dir Kredit dan Syariah, Komut dan Komisaris Independen, dan Ketua PWI Sumbar, saat jumpa pers.
Irsyad menyebut nasabah yang kena skimming 141 nasabah atau lebih kurang 1,5 miliar. Ia menegaskan tidak ada mesin ATM Bank Nagari yang bermasalah. Kita sudah cek dan periksa apakah ada alat skimming di mesin tersebut atau tidak, dan rekaman CCTV juga diperiksa,” ujarnya.
Ada 3 ATM Bank Nagari yang saat ini telah diketahui pernah dipasang alat skimming yakni ATM di Terandam, Anduring dan GG Mart Aur Duri, Kota Padang. Di 3 ATM itu wajah pelaku terekam brewokan, dan pihaknya menduga kuat pelaku adalah WNA. Perkembangan ini sudah dilaporkan pagi tadi ke Dit Reskrimsus Polda Sumbar.
“Setelah itu skimmer melakukan pengambilan di luar Sumbar. Seperti terdeteksi pengambilannya di mesin ATM di Bali dan lainnya. Saya sampaikan juga bahwa Skimmer dapat memilih nasabah bank apa yang akan dicurinya, sebab data nasabah lain pun sudah mereka rekam, mungkin kali ini mereka memilih Bank Nagari. Rekening nasabah yang terkena skimming, diambil uangnya di luar Sumbar, seperti Bali dan lainnya. Uang nasabah yang dicuri tersebut juga banyak yang langsung dibelikan bitcoin melalui virtual account pada sebuah perusahaan cryptocurrency di Jakarta,” jelasnya.
Dirut menyatakan uang nasabah yang dicuri skimmer dijamin 100 persen. Ini ditegaskan oleh peraturan BI dan peraturan OJK. Teknisnya, nasabah datangi kantor BN untuk meneken surat pengaduan, dan itu yang menjadi dasar untuk langkah selanjutnya.
Di sisi lain, nasabah yang masih menggunakan kartu ATM yang belum ada chip, untuk segera mengganti kartunya. Kita punya stok 80 ribu kartu ATM yang sudah memiliki chip, dan 90 ribu kartu ATM lagi sudah dipesan ke vendor.
“Sebenarnya kita ingin mengganti kartu pada 2001 tapi ketersediaan kartu chip oleh vendor sedang kosong. Jadi segera proses penggantian kartu ke kartu chip. Ini diprioritaskan di seluruh cabang BN. Saya ingatkan bahwa nasabah bisa melakukan proses tarik tunai via mobile banking, dan akan diarahkan ke mesin ATM yang terdekat untuk mengambil uangnya Istilahnya tarik tunai tanpa kartu,” ujar M Irsyad. (*)
0 Komentar