Tanamonews.com - Pekanbaru l Menteri BUMN Erick Tohir berkomitmen membangun infrastruktur untuk turis lokal di Sumatera. Hal itu ia sampaikan saat hadir pada acara Indonesia Cretive Cities Festival dan Kenduri Riau, di Pekanbaru, Jumat, 26/11/2021 malam.
Komitmen Erick Tohir untuk pengembangan turis lokal di Pekanbaru, Riau, yakni dengan memanfaatkan lahan dua hektare milik BUMN yang saat ini kondisinya tidak difungsikan. Lokasi lahan itu berada di kawasan bekas Pelabuhan Pelindo, Kota Pekanbaru.
Menteri Erick Tohir mengungkapkan, "Saya tentu hadir ke sini bukan hanya untuk pantun atau pidato, tetapi untuk meyakinkan bersama-sama. Pak Gub (Gubernur Riau) sudah dua kali menemui saya. Minta bantu membangun infrastruktur untuk turis lokal di Pekanbaru."
"Tadi saya langsung telepon Dirut Pelindo terkait tanah yang dua hektare itu, Insya Allah kita coba kerjasamakan dengan pemerintah daerah, untuk fasilitas pembangunan daripada turis lokal dan membangun komunitas yang ada di Pekanbaru," ujar Menteri Erick Tohir.
Erick Thohir mengatakan, untuk melakukan pembangunan itu ia mengajak Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Pemerintah Daerah untuk melakukan sayembara, ketika nantinya tanah dua hektar itu dibangun. Menurutnya ada 3 benang merahnya.
Pertama, harus dibangun berdasarkan desain Melayu yang juga bisa atraktif kepada generasi muda
Kedua, tempat itu harus dalam konteks ada yang namanya berkelanjutan. Jangan hanya membangun nanti akhirnya "ngambang".
"Kita harus pastikan bahwa pembangunan itu harus menjadi ekosistem yang saling menguntungkan, tetapi juga perlu support tidak hanya kami pemerintah pusat dan daerah tapi juga swasta dan komunitas," tegas Erick.
"Ketiga, harus pastikan juga fasilitas ini menjadi unik selling atau sesuatu yang berbeda yang sudah dibangun di beberapa tempat lain, karena kita tidak mau membangun sesuatu yang mirip-mirip akhirnya turis lokalnya tidak berkembang", tandasnya.
Lokasi Bekas Pelabuhan Pelindo tepatnya berada di Jalan Saleh Abbas, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. Berada tidak begitu jauh dari Sungai Siak dan Pasar Wisata Pasar Bawah.
Pelabuhan ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1920. Memiliki nilai sejarah awal mula kota Pekanbaru berdiri. Berpengaruh pada perekonomian serta perkembangan kota tersebut.
Di kawasan tersebut, terdapat batu cor penanda titik nol kilometer tersebut dibuat sekitar 100 tahun yang lalu oleh kolonial Belanda. Merupakan saksi sejarah bahwa Belanda pernah menjajah di Pekanbaru.
Namun, seiring berjalannya waktu kegiatan di pelabuhan ini pun mulai berhenti bahkan hingga saat ini tidak terlihat lagi aktifitas perdagangan. (ABE)
0 Komentar