TANAMONEWS - SUMBAR | Yano Kenzo (13 September 1896 - 19 Februari 1981), merupakan tokoh Jepang yang pernah menjadi Gubernur Sumatera Barat pada era Pendudukan Jepang dari tanggal 1 Agustus 1942 hingga pengunduran dirinya pada akhir Maret 1944 karena sikapnya yang menentang kebijakan Jepang di daerah pendudukan.
Keterangan foto : Gubernur Sumatra Barat" Yano Kenzo dalam balutan busana tradisional Minangkabau. |
Perlu diketahui juga bahwa Sumatera Barat kala itu pada era pendudukan Jepang ini nama resmi daerah administratifnya adalah Sumatora Nishi Kaigan Shu, sedangkan sebelumnya pada era kolonial Belanda (khusus dari tahun 1914) nama resminya adalah Residentie Sumatra's Westkust, dimana 'shu' dan 'residentie' merupakan istilah dari daerah administratif setingkat 'keresidenan' yang pada saat ini di Indonesia sudah tidak ada lagi.
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia pun, Sumatera Barat juga berstatus sebagai keresidenan, sedangkan pada masa sekarang berstatus sebagai provinsi. Posisi keresidenan ini berada pada tingkatan antara provinsi dengan kabupaten/kota sekarang ini.
Yano Kenzo mengemukakan pandangannya mengenai orang Minang di masa jabatan gubernurnya :
“...Minangkabau di Sumatra, yang berada di bawah yurisdiksi saya..., tampaknya sebuah suku yang paling cerdas dan maju di bidang ekonomi di antara suku-suku yang ada dan kepedulian politik mereka pun mengagumkan. Jadi, tidak mengherankan kalau mereka ini mempunyai keinginan yang kuat untuk mengakhiri 350 tahun penindasan Belanda, dan meraih kemerdekaan penuh. Yakin bahwa tentara pendudukan Jepang akan membantu tercapainya impian jangka panjang mereka, mereka mau bekerja sama. Tetapi, setelah pendudukan berlangsung selama dua tahun, tak kunjung ada perubahan.”(*)
0 Komentar