Super komputer Oak Ridge National Laboratory |
Tanamonews | Pasukan Ruang Angkasa Amerika Serikat atau US Space Force (USSF) telah memberikan dua kontrak masing-masing senilai US$ 500 juta atau total US$1 miliar (sekitar Rp16 triliun) untuk mengembangkan dan memproduksi modem komunikasi satelit yang aman dari gangguan musuh.
Space and Missile Systems Center (SMC) USSF dalam pengumumannya Senin 29 Maret 2020 mengatakan L3Harris dan Raytheon masing-masing telah menerima kontrak senilai US$ 500 juta untuk mengembangkan modem yang mampu melindungi bentuk gelombang taktis untuk Departemen Angkatan Darat Amerika dan Angkatan Udara, di mana USSF menjadi bagiannya.
Sebagaiman dilaporkan C4ISRNet modem tersebut merupakan bagian dari program Air Force and Army Anti-Jam Modem (A3M) yang menyediakan komunikasi anti-jamming bagi tentara di medan perang, dan kontrak-kontrak tersebut diharapkan juga mencakup plugin untuk Protected Tactical SATCOM system, satelit komersial dan Wideband Global SATCOM Angkatan Udara.
“Kami sangat senang bisa bermitra dengan Raytheon dan L3 Technologies Inc. untuk menghadirkan Protected Tactical Waveform anti-jamming bagi pengguna Departemen Angkatan Udara dan Angkatan Darat,” kata Shannon Pallone, pemimpin senior Divisi Tactical SATCOM dalam rilis berita.
“Ini adalah tim gabungan sejak awal, kemitraan antara Space Force dan Angkatan Darat, dan termasuk dukungan dari Badan Keamanan Nasional.”
Mengutip juru bicara Angkatan Udara, Space News mencatat pesanan awal adalah untuk desain, pengembangan, fabrikasi, integrasi, sertifikasi, manual teknis dan pengujian modem Block 1, di mana Angkatan Udara dan Angkatan Darat dapat membeli sebanyak 1.500 dalam lima tahun ke depan, yang merupakan berapa lama kontrak berlangsung. Air Force Magazine mencatat pembelian ini dapat diikuti oleh modem lain untuk 2.500 Block 2.
Angkatan Udara mencatat bahwa kontrak-kontrak ini diberikan empat bulan lebih cepat meskipun ada tantangan yang ditimbulkan pandemi COVID-19.
“Selama masa-masa seperti ini, kita harus menjalankan misi sambil memastikan bahwa kita melindungi orang-orang kita,” Kolonel Dennis Bythewood, pejabat eksekutif program SMC untuk pengembangan ruang angkasa, mengatakan dalam rilisnya. (1n*)
0 Komentar