Padang - Kekayaan alam SUMBAR memang melimpah, dan kita harus memanfaatkannya dengan baik demi kemajuan bersama dan terciptanya SUMBAR SEJAHTERA. Dikenal lewat banyak keterlibatannya dan dianggap berhasil turut dalam pembangunan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) selama tiga periode, anggota DPR RI Ir H Mulyadi menuturkan resep suksesnya.
Tanamonews.com | "Koordinasi terus dilakukan dengan mitra kerja, yakni Kementerian ESDM. Kerja sama ini diantaranya menghasilkan pembangunan sumur bor untuk penyediaan air bersih dan PJU TS," papar Mulyadi, Jumat (7/2/2020).
Sumur bor hingga PJU TS ini pun digunakan secara luas di berbagai daerah di 12 kabupaten dan tujuh kota di Sumbar. Bahkan, menurut data Kementerian ESDM tahun 2017, sebanyak PJU TS dan PJU retrofit atau lampu LED telah terpasang di Sumbar.
Sedangkan untuk sumur bor telah dibangun sebanyak 14 titik di Sumbar dengan rincian 1 titik di Kabupaten Agam, 1 titik di Kota Bukittinggi, 1 titik di Dharmasraya, 2 titik di Limapuluh Kota, 1 titik di Padang Pariaman, 1 titik di Pasaman, 2 titik di Pasaman Barat, 1 titik di Pesisir selatan, 2 titik di Sijunjung, dan 1 titik di Solok dan Tanah datar.
Sementara total debit airnya sebanyak 27 liter/detik, atau 2.332.800 Liter/hari untuk 38.880 jiwa. Setidaknya, dengan sumur bor ini sekitar 544.320 masyarakat provinsi bersemboyan Tuah Sakato tersebut dapat terbantu.
Selaras, anggota DPR RI lainnya Darizal Basir menyatakan, jika hanya mengandalkan dana APBD, Sumbar tidak dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain, baik dari pembangunan sarana dan prasarana hingga peningkatan mutu sumber daya manusia.
Maka dari itu, Dariza menegaskan bahwa pemimpin Sumbar periode mendatang wajib untuk bisa berinovasi dan kreatif. Tak hanya terjebak dengan rutinitas di belakang meja kerja. "Pemimpin di Sumbar harus bisa menarik dana dana investasi untuk membangun daerah ," katanya. (1n.hms-sumbar)
0 Komentar