Tangsel - Universitas Terbuka (UT) akhirnya mengantongi izin dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), untuk membuka program doktoral (S3). Selama ini, UT mengembangkan program diploma, strata satu (S1), dan magister (S2).
Rektor UT. Prof. Ojat Darajat (kiri) dan Direktur Politeknik Negeri Batam Dr. Priyono Eko Sanyoto |
Tanamonews.com | "Alhamdulillah UT akhirnya diberikan izin membuka program doktoral dengan sistem jarak jauh. Sebenarnya permohonan izin sudah lama kami ajukan tapi baru diberikan izin tahun ini oleh menristekdikti," ungkap Rektor UT Prof Ojat Darojat usai upacara wisuda dan penandatanganan kerja sama antara UT dengan Politeknik Negeri Batam, Selasa (2/7).
Pembukaan jenjang S3 ini, lanjutnya, untuk menjawab permintaan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikannya tapi terbatas waktunya karena tuntutan pekerjaan. Para pekerja ini tidak bisa melanjutkan ke program S3 karena susah kuliah konvensional.
Atas dasar itulah UT membuka program doktoral secara online. Para pekerja bisa tetap kuliah tanpa harus meninggalkan pekerjaannya, dilansir dari jpnn.
"Dalam meningkatkan kualitas SDM, UT membuka program doktoral jarak jauh. Program ini dimulai semester depan (Oktober 2019). Ada dua program studi yang dibuka, Manajemen dan Administrasi Publik. Dengan demikian para pekerja yang ingin lanjut bisa kuliah S3 jarak jauh di UT," tuturnya.
Selain membuka program doktoral, UT juga terus mengembangkan mata kuliah wajib umum (MKWU) online untuk perguruan tinggi konvensional. Sesuai arahan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), MKWU (bahasa Indonesia, Pancasila, kewarganegaraan, agama) tidak lagi diajarkan perguruan tinggi konvensional. MKWU diajarkan lewat pembelajaran daring di UT.
Menurut Prof Ojat, UT diamanatkan oleh Kemenristekdikti mengembangkan mata kuliah nasional. Sejauh ini ada 20 mata kuliah nasional akan diberikan lewat pendidikan jarak jauh dan bisa dinikmati oleh mahasiswa perguruan tinggi konvensional yang sudah bekerja sama dengan UT. Mata kuliah nasional ini akan dikelola oleh Indonesia Cyber Education (ICE). Nantinya 20 mata kuliah nasional ini bisa diambil oleh seluruh mahasiswa. (*)
0 Komentar