Padang - Berdasarkan data sejarah, kawasan ini merupakan lokasi Kebun Raya Setia Mulya yang peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. Mohammad Hatta pada tahun 1955.
Tanamonews.com | Pada saat itu, pengelolaan kawasan ini merupakan tanggung jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sekarang dikenal dengan LIPI.
Tahun 1961 pengelolaan kawasan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatra Barat dan pada tahun 1981 pengelolaan diserahkan kepada Universitas Andalas.
Selanjutnya, 12 Agustus 1986, Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah mengubah nama kawasan ini menjadi Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta melalui Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 1986 dengan luas 240 hektare dan dikelola oleh Departemen Kehutanan. Untuk pengembangan masa depan, luas kawasan ini kemudian menjadi 70.000 hektare lebih.
Kemudian 31 Januari 1991, pengelolaan kawasan ini diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Padang dan kemudian membentuk Badan Pelaksana Pengelolaan Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta yang terdiri atas unsur-unsur Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Padang, Universitas Andalas, dan instansi terkait.
Luas keseluruhan kawasan mencapai 70 ribu hektare. Secara umum kawasan ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan yang berada pada ketinggian 300-700 m dpl serta merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan yang membentang dari utara ke selatan.
Kemudian melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.37/Menhut-II/2007 tentang Hutan Kemasyarakatan (sebelumnya adalah Keputusan Menteri Kehutanan No.31/KPTS-II/2001), Pemerintah memberikan peluang kepada masyarakat untuk ikut mengelola lahan kawasan hutan.
Secara fakta Taman Raya Bung Hatta (TRBH) merupakan suatu kawasan cagar alam hutan primer Sumatra Barat yang berfungsi melestarikan plasma nutfah, perlindungan sumber daya alam, pendidikan dan penelitian, pembinaan cinta alam, dan sekaligus sebagai tempat rekreasi. Bahkan, keberadaan Taman Raya Bung Hatta merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat.
Kini rasanya rasanya sudah saatnya mengembangkan Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta menjadi destinasi keluarga berbasis alam. Selain hutannya masih asri dan hijau, juga kawasan di Ladang Padi, Kecamatan Lubuk Kilangan ini berada di ketinggian sehingga berhawa sejuk. Pemandangan dari atas menyajikan keindahan Kota Padang berikut hamparan lautnya.
Sehingga sangat tepat menjadi destina wisata keluarga. Karena TRBH merupakan sebuah 'surga' tropis yang menjanjikan dengan bentuk bentang alamnya yang bergelombang dan curam ditumbuhi oleh beraneka ragam jenis tanaman tropis yang masih asli dan dihuni oleh ratusan jenis binatang khas Pulau Sumatera.
Kondisi yang unik menjadikan kawasan ini sebagai medan jelajah dan pengamatan satwa liar. Di kawasan ini terdapat 352 jenis flora dan 170 jenis fauna yang dilindungi. Namun sayangnya semua potensi yang ada belum tergarap secara maksimal, terukur dan terencana, sehingga potensi yang ada tidak memberikan dampak terhadap pelestarian hutan dan peningkatan pendapatan asli daerah Kota Padang.
Adip Alfikri, Syaiful Bahri dan Esneti bersama timhya punya hasrah untuk melestarikan Hutan Kawasan Bung Hatta dengan program melestarikan flora dan fauna yang ada di dikawasan. Caranya, dengan merangkul semua pihak, untuk bersama-sama melakukan penghijauan dan penanaman bunga berbagai jenis dari berbagai daerah tingkat dua se-Sumatera Barat. (17/6)*
0 Komentar