Padang - Beberapa tokoh masyarakat di Sumatera Barat mulai ikut menyuarakan terhadap penolakan aksi people power, yang diserukan sejumlah pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2019, dalam hal ini Pilpres.
Ilustrasi |
Tanamonews.com | Seperti dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat. Ketua LKAAM Sumbar, M. Sayuti Datuak Rajo Panghulu mengatakan, gerakan people dapat memecah belah persatuan.
"People power itu akan memecah belahkan bangsa, akan terjadi gesek-gesekan, gosok-gosokan antar anak bangsa," kata Sayuti.
Tokoh adat di Sumbar ini juga mengingatkan kepada semua pihak, untuk tidak saling menghakimi atau mencari-cari kesalahan sesamanya. "Sekarang adalah waktunya untuk menjujung kebersamaan", imbaunya.
Sementara, hal senada juga diutarakan oleh Ketua DPP Majelis Zikir Babussalam Indonesia, ustad Boy Lestari Datuak Palindih.
Dirinya berharap masyarakat untuk dapat menahan diri, hati dan pikiran dalam menerima keputusan hasil Pemilu 2019. Jangan sampai ada gejolak-gejolak yang menimbulkan perpecahan, apalagi adanya people power.
"Mari kita tingkatkan ukhuwah Islamiah kita dan ukhuwah bernegara, dan ukhuwah antar manusia. Jangan gara-gara pemilihan presiden ukhuwah Islamiah kita hancur. Kita tidak ingin seperti itu", pungkasnya.(*)
0 Komentar