Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo membenarkan hal itu.
"Kan ada surat edaran No 2 tahun 2018 yang meminta kepada seluruh newsroom bisa menjaga independensinya. Independensi itu dipertaruhkan dengan perusahaan bersama pemimpin redaksi atau penanggung-jawab, karena penanggungjawab itu adalah orang yang mempunyai kompetensi wartawan utama, kalau dia tidak bisa menjaga independensinya termasuk pemilik kita batalkan. Yang kedua verifikasi medianya kita batalkan," papar Yosep di Surabaya, Rabu (26/9/2018).
Tak hanya itu, Yosep mengakui ada beberapa media yang sedang diverifikasi. Jika ketahuan tak independen, Yosep akan membatalkan verifikasi medianya.
"Karena dia jadi terompetnya partai, bukan untuk kepentingan publik. Verifikasi itu kan memastikan bahwa media ini berbadan hukum dan bekerja untuk kepentingan publik pada kontennya," lanjutnya.
Saat ditanya masalah penilaian independensi suatu media, Yosep mengaku akan dinilai dari berbagai hal. Dia menegaskan bukan hanya terkait kode etik atau tidak, melakukan konfirmasi dua pihak, namun masih banyak hal lainnya.
"Itu keragaman saja, yang kita pastikan bukan saja kode etik yang dijunjung tinggi atau tidak melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak yang disebut pada beritanya atau tidak," ungkapnya.
Saat presentasi, Yosep sempat memaparkan ada 2.000 media cetak di Indonesia. Namun yang baru terverifikasi hanya 321 media. Sedangkan untuk media online, ada 43.300 media, namun hanya 168 media yang terverifikasi.
#idi/fat/fat
detikcom
0 Komentar